Sebagai manusia yang terlahir di tanah Sunda, sudah pasti harus mampu berbahasa Sunda. Pun begitu juga bagi Anda yang lahir di tanah Jawa, sudah pasti mampu berbahasa Jawa secara paseh. Hal tersebut merupakan hal yang lumrah. Namun saya sangat bersyukur, ada satu hal yang membuat saya lagi-lagi bersyukur, yakni saya tak dilahirkan di Negeri Ukraina. Bukan... Bukan karena wilayah Ukraina adalah wilayah yang sangat rawan konflik, tapi karena memang sampai detik ini, saya tak mengerti bahasa Ukraina.
Oke saya skip saja basa basinya. Langsung menuju ke pokok permasalahan.
Dalam bahasa Sunda, dikenal dengan pengelompokkan bahasa, yakni bahasa halus dan bahasa kasar. Pun begitu juga dalam bahasa Jawa maupun bahasa yang lainnya. Mungkin. Entah apa yang melatarbelakangi pembagian bahasa kasar dan halus tersebut. Namun yang jelas, penggunaan tatanan bahasa halus jelas dipakai untuk berbicara dengan orang yang dianggap lebih tua.
Ada yang menggelitik dari satu kata bahasa Indonesia, namun bila diartikan ke dalam bahasa Sunda, memiliki banyak sekali kosakata. Kata tersebut adalah kata : JATUH. Dan mungkin juga ada beberapa kata yang lainnya yang tak kalah menarik untuk dibahas. Tapi saya bukanlah seorang ahli tata bahasa Sunda, jadi saya cuma mau membahas masalah kata JATUH saja.
Arti dari kata JATUH dalam bahasa Sunda memiliki banyak kosakata :
1. Geubis = bahasa Sunda halus
2. Labuh = bahasa Sunda kasar
3. Murag = untuk benda yang jatuh
4. Ragrag = jatuh dari ketinggian (contoh : dari atas tangga, pohon toge, genteng dan lain sebagainya)
5. Tisoledat = jatuh terpeleset karena kondisi licin
6. Tigatruk = jatuh karena tersandung
7. Tikoshewang = jatuh karena tidak seimbang
8. Tigolesat = jatuh terpeleset (lagi) karena kondisi licin
9. Tigebrus = jatuh ke lubang
10. Tikusruk = jatuh ke arah depan
11. Tijengkang = jatuh ke arah belakang
12. Tiseureuleu = jatuh terpeleset (lagi) karena kondisi licin
13. Tijungkel = jatuh terlempar (terjungkal)
14. Tikosewad = jatuh tersandung
15. Ngagulundung = jatuh terguling
16. Ngagubrag = jatuh kasar
17. Ngagolosor = jatuh terus meluncur
18. Tijalikeu = jatuh keseleo
19. Morosot = jatuh meluncur ke bawah
20. Tijungkir = jatuh sampai terbalik
21. Ticengklak = jatuh sampai menimbulkan efek sakit pada bagian otot
22. Ngagorolong = jatuh meluncur ke bawah (untuk benda)
23. Tigulitik = jatuh berguling-guling
24. Tikucuprak = jatuh ke dalam genangan air
25. Titiliktikan = jatuh karena jalan yang tak stabil (biasanya untuk balita)
26. Tigedebrug = jatuh badan seutuhnya
27. Tigejebur = jatuh ke dalam air sampai menimbulkan bunyi riak air
28. Tisorodot = jatuh meluncur dengan medan mulus (biasanya perosotan)
29. Tikudawet = jatuh karena menginjak sesuatu (biasanya menginjak celana sendiri yang kepanjangan)
30. Titotolonjong = seolah-olah akan jatuh ke depan, namun masih bisa ditahan oleh kedua kaki
31. Tigorobas = jatuh sampai menimbulkan jejak karena medan yang lembek
32. Titajong = jatuh karena kaki sendiri atau kaki orang lain (secara tidak sengaja)
33. Tilelep = jatuh ke dalam kolam atau sungai atau laut
34. Tiguling = jatuh berguling-guling
35. Titanic = jatuh semua sama kapal-kapalnya
36. Jatuh dari lantai 13 = MODDIAARRR
Yang membuat saya bingung adalah, bagaimana cara mengucapkan kata : Jatuh Cinta dalam bahasa Sunda, bila berpedoman pada kata-kata di atas.....
No comments:
Post a Comment